Datang Hempas Lagi
Kamis, 13 Juli 2017
Selasa, 19 April 2016
Jumat, 04 Maret 2016
Ketika Mama Memelukku
KETIKA MAMA MEMELUKKU
Kamu itu hanya bisa bikin mama marah,nggak pernah mau dengerin apa kata mama,kamu hanya bisa bikin mama kesal,lihat itu kakak kamu,dia selalu dengerin mama’’.kata-kata itu tak pernah berhenti kudengar di setiap hariku dari mulut mama,aku tak tau apa salahku sehingga mama begitu membenciku,apa karena aku cacat,atau karena papa???
‘’Tiara....’’.kakek menghampiriku’’masuk yuk nak,mau hujan tuh’’.imbuh kakek
‘’Apa jika tiara kehujanan mama akan mengambilkan selimut untukku,apa jika tiara kedinginan mama akan menyelimuti aku kek??’’.tanyaku
‘’kakek yang akan mengambilkan selimut dan payung untukmu sayang,karena bagi kakek mutiara sepertimu tak ada duanya,mutiara yang begitu berharga di mata kakek’’,ujar kakek
‘’Benarkah???’’.
‘’Yakinlah...masuk yuk’’.kakek mengulurkan tangan padaku,ku sambut tangannya,kulihat mama keluar dari kamar kak intan dengan keadaan panik..
‘’Serly...ada apa?’’,tanya kakek pada mama
‘’Penyakit intan kambuh pa,telepon dokter pa,telepon’’,kata mama,segera kakek meraih gagang telepon yang ada di ruang tengah, dan mama masuk kekamar kak intan,mencoba menenangkan kakak,ku intip dari balik pintu, mama begitu panik dan kwatir jika terjadi sesuatu dengan kak intan,jika itu terjadi padaku apa mama juga akan melakukan hal yang sama seperti itu,kulangkahkan kakiku memasuki kamarku karena tak sanggup mendengar jeritan sakit dari mulut kak intan,ku baringkan tubuhku,suara kak intan tak lagi terdengar,mungkin dokter telah datang dan memberi obat penenang, untunglah. . . kupejamkan mataku....
‘’Ra...’’.mama membuka pintu kamarku,terlihat pipi mama yang basah karena air mata yang mengalir di pipinya
‘’Mama....’’.aku segera beranjak
‘’Jika mama minta sesuatu dari kamu apa kamu akan mengabulkannya???’’.
‘’Pasti ma,apa ma???’’.
‘’Berikan ginjalmu pada kakakmu’’.mama begitu lantang berkata seperti itu,tanpa memikirkan persaanku ataupun memperdulikan aku,aku tak tau apa yang ada di fikiran mama,hingga mama tega berkata seperti itu,mendonorkan ginjalku pada kak intan,sama saja mama menginginkan aku mati.
‘’Mama menyuruhku mendonorkan ginjalku pada kakak???’’,aku menangis
‘’Kamu sayang kan sama mama,kalau iya,lakukan,jika kamu pengen lihat mama bahagia’’.kata mama berlalu dari hadapanku, ku robohkan tubuhku di atas kasur,aku tak tau harus berkata apa,yang pasti hatiku hancur,sangat-sangat hancur,ibu yang telah melahirkan aku menyuruhku mendonorkan ginjalku pada anak pertamanya untuk membuktikan jika aku benar-benar menyayanginya. . .
****
Aku
baru ingat jika hari ini aku ada janji dengan mama untuk di periksa
darahku apa cocok dengan kak intan,untuk memastikan apa aku cocok
sebagai pendonor kakak, ku percepat langkahku agar lebih cepat sampai di
rumah,aku mencoba mencari angkutan umum atau apalah yang bisa
mengantarkan aku pulang,tak mungkin jika aku harus berjalan lebih jauh
lagi,tongkat yang menyangga kaki kananku pun tak mampu mengurangi rasa
capekku,akhirnya ada juga angkutan yang lewat,segera aku naik dan menuju
rumahku,hujan mengguyur halaman rumahku,ku pikir tak akan ada petir
ataupun gemuruh,tapi ketika aku membuka pintu rumahku...
‘’Dari mana aja kamu’’.suara mama mengagetkan aku di antara dinginnya malam
‘’Tadi tiara dari toko buku ma,tiara tiara...’’,kataku terputus
‘’kamu sengaja kan pergi ke toko buku agar kamu nggak jadi ke rumah sakit untuk periksa darah,iyakan,kamu sengaja kan,kamu seneng kan melihat kakakmu mati’’.kata mama bertubi-tubi
‘’maafin tiara ma’’.aku menunduk
‘’,Nangis terus aja sana nangis,Cuma itu yang bisa kamu lakuin’’.mama memunggungiku,
‘’apa salahku ma,kenapa mama begitu membenciku????’’.
‘’kamu pingin tau apa kesalahanmu’’mama geram,menatapku dengan tatapan sinis,’’karena kamu yang udah nyebapin papa kamu meninggal dan membenciku,malam itu mas aldo sangat marah sama aku ketika aku ingin membunuhmu,aku ngak mau punya anak cacat kaya kamu,dia membawamu pergi tapi di tengah perjalanan mas aldo mengalami kecelakann dan meninggal,kenapa harus mas aldo,harusnya itu kamu tiara kamu’’.mama menangis mendorongku hingga aku tersungkur di lantai,aku hanya bisa menangis,mama benar-benar menginginkan aku mati,aku terdiam, suasana jadi hening,hanya suara rintikan gerimis yang kian reda dan hembusan angin malam yang kurasakan dan memberiku kekuatan untuk menjawab serangan mama padaku
‘’ma....jika itu yang membuat mama seneng dan itu yang membuat mama sayang sama tiara,baik ma,baik,biar tiara berikan ginjal tiara untuk kakak,tiara nggak papa kok ma,’’aku berlalu dari hadapan mama,masuk kedalam kamar,ternyata kakek mendengar pembicaraanku dengan mama.
‘’serly...apa-apaan kamu,kamu menginginkan tiara mendonorkan ginjalnya untuk intan, gila,benar-benar gila,ibu macam apa kamu ini,kamu benar-benar nggak punya hati,dimana naluri kamu sebagai seorang ibu,memberikan ginjal tiara pada intan sama saja kamu menginginkan tiara mati’’.kata kakek
‘’tiara kan masih memiliki satu ginjalnya pa,dia masih bisa hidup,lagian buat apa dia hidup???,dia hanya menambah bebanku,hanya bikin aku malu karna dia cacat,serly malu pa,serly malu’’,suara tamparan kakek ke mama begitu jelas terdengar di ceruk telingaku yang kian lebar,aku tak kuat lagi,menutup telingaku dengan bantal
‘’kamu tau,2 tahun yang lalu ketika kamu mengalami kecelakan dan harus mendapat donoran ginjal,tiara yang memberikan ginjalnya padamu,karna apa,karna dia sangat sayang padamu,tapi apa balasannya,kamu menginginkan dia mati dan tak pernah menganggapnya anak’’,aku kakek,mama menangis
‘’apa???jadi tiara yang mendonorkan ginjalnya padaku pa,iya pa iya???’’.tanya mama,kakek menangis,mengangguk,mama menangis menyesali perbuatannya,mama menuju kamarku....
‘’haaa....kenapa ma,kenapa,kenapa mama begitu membenciku,kenapa,mama bilang jika aku yang nyebabin papa meninggal,karna aku cacat,mama jahat mama jahat,apa aku nggak pantas hidup ma,kenapa mama begitu tega nglakuin ini padaku ma,kenapa,jika memang mama lebih memilih aku yang mati dari pada papa kenapa dulu harus aku yang selamat,aku benci kakiku aku benci aku benci’’,aku mengutuk diriku dan memukuli kakiku dengan tongkatku,meraih foto papa yang tengah terseyum dengan bayi di pelukannya’’pa...maafin tiara pa,maafin tiara karena tiara papa jadi pergi untuk selama-lamanya’’.aku menagis,tersedu-sedu, mama menangis pergi ke kamarnya....
******
Aku memberanikan diri masuk kedalam kamar kak intan untuk melihat keadaannya..
‘’tiara..’’.panggil kak intan lemah
‘’iya kak....’’.aku mendekat ke tempat tidurnya
‘’apa kamu benar-benar mau mendonorkan ginjalmu padaku,ra’’,tanyanya,ku anggukkan kepalaku’’buat apa???’’,imbuhnya
‘’karna kak intan kakakku,hanya itu yang membuat mama bahagia kak,hanya itu,melihat kakak sembuh,tanpa melihatku ada di dunia ini lagi,hal terpenting dalam hidupku adalah melihat mama tersenyum padaku,aku pengen banget kak di peluk mama,mendapat kasih sayang mama,tapi itu tak pernah ku dapatkan dari mama kak,tak pernah..’’.akuku,kak intan melepas selang infus di tangannya dan memelukku
‘’mama sangat sayang sama kamu tiara,suatu saat kamu akan mendapatkan semua itu’’.kak intan memelukku dengan erat,dan tiba-tiba menggerang kesakitan, aku panik,mama muncul dan aku langsung menghindar,mama menatapku dengan tatapan berbeda,aku segera keluar dari kamar kak intan,aku tak mau jika mama menyuruhku keluar ataupun berkata lagi jika aku harus mendonorkan ginjalku,karena pasti aku akan menepati janjiku,tanpa harus berkata berulang kali yang akan menyayat nyayat hatiku,sirine ambulane terdengar berada di halaman rumahku,ku intip dari balik jendelaku,kak intan di bawa ke rumah sakit,dan aku harus menyiapkan diriku untuk di operasi...
‘’tiara..kamu disini aja,jangan kemana-mana,ngerti’’,teriak kakek mengunci pintu kamarku dari luar,aku mencoba membuka pintuku,aku tak bisa terus terusan di sini,aku harus segera ke rumah sakit,kak intan membutuhkan ginjalku.
*******
Aku berhasil keluar dai kamarku lewat jendela,terlihat di depan ruang ICU seorang perempuan setengah baya tengah menangis di pelukan seorang laki-laki yang rambutnya telah ber uban,ku hampiri mereka...
‘’mama...kakek,dimana kak intan???’’,tanyaku,kakek menggelengakan kepalanya,kak intan????jadi aku terlambat????
‘’mama...maafin tiara ma,tiara nggak bisa nepatin janji tiara’’.kataku,mama melangkahkan kakinya mendekatiku dengan tatapan tajam ia terus maju dan semakin medekatiku,ku pejamkan mataku,mungkin mama akan menamparku atau bahkan membunuhku...tapi....mama memelukku....
‘’tiara....maafin mama ya nak,slama ini mama udah jahat banget sama kamu,mama udah keterlaluan banget sama kamu,mama memang bukan ibu yang baik buat kamu sayang maafin mama tiara sayang maafin mama’’,mama memelukku dengan erat,apa aku sedang bermimipi,mama memelukku,inilah pertama kali dalam seumur hidupku di peluk oleh mama,aku seneng banget,,,
‘’mama....mama nggak salah kok,tiara seneng akhirnya mama memelukku’’.kataku,mama semakin mendekapku,ku lirik kakek,terlihat dari sudut mata kakek tengah berkaca-kaca
‘’iya sayang iya,mulai sekarang mama janji mama akan selalu nyenengin kamu dan ngebahagiain kamu,mama janji’’,ujar mama ’’pa..maafin sherly ya,kalau serly banyak salah sama papa’’.kata mama,kakek menganggukkan kepalanya,meraih bahu mama dan memeluk mama...
*******
‘’kak...selamat jalan ya,doa kami selalu menyertai kakak,makasih ya kak,karena slama ini kakak yang udah membuat aku kuat menjalani ini semua,kita semua sayang sama kakak’’,kataku menaburkan bunga rampai di atas gundukan tanah merah itu,
‘’sayang kita pulang ya....’’.ajak mama merangkulku menuju mobil....
Sore ini beda dari sore yang lain aku tak lagi harus menangis karena mama,tapi aku akan selalu tersenyum karena mama,makasih ya ma,kek,aku sayang kalian....burung-burung berterbangan di awan sana bagai ikut merasakan kebahagian yang tengah kurasakan,pelangi yang cantik itu seperti tengah tersenyum padaku,sinar senja yang menembus kaca jendela mobilku menemani perjalananku menuju rumah,ku sandarkan kepalaku di antara paha mama,dan mama mengelus rambutku dengan lembut.....
SELESAI . . .
‘’Dari mana aja kamu’’.suara mama mengagetkan aku di antara dinginnya malam
‘’Tadi tiara dari toko buku ma,tiara tiara...’’,kataku terputus
‘’kamu sengaja kan pergi ke toko buku agar kamu nggak jadi ke rumah sakit untuk periksa darah,iyakan,kamu sengaja kan,kamu seneng kan melihat kakakmu mati’’.kata mama bertubi-tubi
‘’maafin tiara ma’’.aku menunduk
‘’,Nangis terus aja sana nangis,Cuma itu yang bisa kamu lakuin’’.mama memunggungiku,
‘’apa salahku ma,kenapa mama begitu membenciku????’’.
‘’kamu pingin tau apa kesalahanmu’’mama geram,menatapku dengan tatapan sinis,’’karena kamu yang udah nyebapin papa kamu meninggal dan membenciku,malam itu mas aldo sangat marah sama aku ketika aku ingin membunuhmu,aku ngak mau punya anak cacat kaya kamu,dia membawamu pergi tapi di tengah perjalanan mas aldo mengalami kecelakann dan meninggal,kenapa harus mas aldo,harusnya itu kamu tiara kamu’’.mama menangis mendorongku hingga aku tersungkur di lantai,aku hanya bisa menangis,mama benar-benar menginginkan aku mati,aku terdiam, suasana jadi hening,hanya suara rintikan gerimis yang kian reda dan hembusan angin malam yang kurasakan dan memberiku kekuatan untuk menjawab serangan mama padaku
‘’ma....jika itu yang membuat mama seneng dan itu yang membuat mama sayang sama tiara,baik ma,baik,biar tiara berikan ginjal tiara untuk kakak,tiara nggak papa kok ma,’’aku berlalu dari hadapan mama,masuk kedalam kamar,ternyata kakek mendengar pembicaraanku dengan mama.
‘’serly...apa-apaan kamu,kamu menginginkan tiara mendonorkan ginjalnya untuk intan, gila,benar-benar gila,ibu macam apa kamu ini,kamu benar-benar nggak punya hati,dimana naluri kamu sebagai seorang ibu,memberikan ginjal tiara pada intan sama saja kamu menginginkan tiara mati’’.kata kakek
‘’tiara kan masih memiliki satu ginjalnya pa,dia masih bisa hidup,lagian buat apa dia hidup???,dia hanya menambah bebanku,hanya bikin aku malu karna dia cacat,serly malu pa,serly malu’’,suara tamparan kakek ke mama begitu jelas terdengar di ceruk telingaku yang kian lebar,aku tak kuat lagi,menutup telingaku dengan bantal
‘’kamu tau,2 tahun yang lalu ketika kamu mengalami kecelakan dan harus mendapat donoran ginjal,tiara yang memberikan ginjalnya padamu,karna apa,karna dia sangat sayang padamu,tapi apa balasannya,kamu menginginkan dia mati dan tak pernah menganggapnya anak’’,aku kakek,mama menangis
‘’apa???jadi tiara yang mendonorkan ginjalnya padaku pa,iya pa iya???’’.tanya mama,kakek menangis,mengangguk,mama menangis menyesali perbuatannya,mama menuju kamarku....
‘’haaa....kenapa ma,kenapa,kenapa mama begitu membenciku,kenapa,mama bilang jika aku yang nyebabin papa meninggal,karna aku cacat,mama jahat mama jahat,apa aku nggak pantas hidup ma,kenapa mama begitu tega nglakuin ini padaku ma,kenapa,jika memang mama lebih memilih aku yang mati dari pada papa kenapa dulu harus aku yang selamat,aku benci kakiku aku benci aku benci’’,aku mengutuk diriku dan memukuli kakiku dengan tongkatku,meraih foto papa yang tengah terseyum dengan bayi di pelukannya’’pa...maafin tiara pa,maafin tiara karena tiara papa jadi pergi untuk selama-lamanya’’.aku menagis,tersedu-sedu, mama menangis pergi ke kamarnya....
******
Aku memberanikan diri masuk kedalam kamar kak intan untuk melihat keadaannya..
‘’tiara..’’.panggil kak intan lemah
‘’iya kak....’’.aku mendekat ke tempat tidurnya
‘’apa kamu benar-benar mau mendonorkan ginjalmu padaku,ra’’,tanyanya,ku anggukkan kepalaku’’buat apa???’’,imbuhnya
‘’karna kak intan kakakku,hanya itu yang membuat mama bahagia kak,hanya itu,melihat kakak sembuh,tanpa melihatku ada di dunia ini lagi,hal terpenting dalam hidupku adalah melihat mama tersenyum padaku,aku pengen banget kak di peluk mama,mendapat kasih sayang mama,tapi itu tak pernah ku dapatkan dari mama kak,tak pernah..’’.akuku,kak intan melepas selang infus di tangannya dan memelukku
‘’mama sangat sayang sama kamu tiara,suatu saat kamu akan mendapatkan semua itu’’.kak intan memelukku dengan erat,dan tiba-tiba menggerang kesakitan, aku panik,mama muncul dan aku langsung menghindar,mama menatapku dengan tatapan berbeda,aku segera keluar dari kamar kak intan,aku tak mau jika mama menyuruhku keluar ataupun berkata lagi jika aku harus mendonorkan ginjalku,karena pasti aku akan menepati janjiku,tanpa harus berkata berulang kali yang akan menyayat nyayat hatiku,sirine ambulane terdengar berada di halaman rumahku,ku intip dari balik jendelaku,kak intan di bawa ke rumah sakit,dan aku harus menyiapkan diriku untuk di operasi...
‘’tiara..kamu disini aja,jangan kemana-mana,ngerti’’,teriak kakek mengunci pintu kamarku dari luar,aku mencoba membuka pintuku,aku tak bisa terus terusan di sini,aku harus segera ke rumah sakit,kak intan membutuhkan ginjalku.
*******
Aku berhasil keluar dai kamarku lewat jendela,terlihat di depan ruang ICU seorang perempuan setengah baya tengah menangis di pelukan seorang laki-laki yang rambutnya telah ber uban,ku hampiri mereka...
‘’mama...kakek,dimana kak intan???’’,tanyaku,kakek menggelengakan kepalanya,kak intan????jadi aku terlambat????
‘’mama...maafin tiara ma,tiara nggak bisa nepatin janji tiara’’.kataku,mama melangkahkan kakinya mendekatiku dengan tatapan tajam ia terus maju dan semakin medekatiku,ku pejamkan mataku,mungkin mama akan menamparku atau bahkan membunuhku...tapi....mama memelukku....
‘’tiara....maafin mama ya nak,slama ini mama udah jahat banget sama kamu,mama udah keterlaluan banget sama kamu,mama memang bukan ibu yang baik buat kamu sayang maafin mama tiara sayang maafin mama’’,mama memelukku dengan erat,apa aku sedang bermimipi,mama memelukku,inilah pertama kali dalam seumur hidupku di peluk oleh mama,aku seneng banget,,,
‘’mama....mama nggak salah kok,tiara seneng akhirnya mama memelukku’’.kataku,mama semakin mendekapku,ku lirik kakek,terlihat dari sudut mata kakek tengah berkaca-kaca
‘’iya sayang iya,mulai sekarang mama janji mama akan selalu nyenengin kamu dan ngebahagiain kamu,mama janji’’,ujar mama ’’pa..maafin sherly ya,kalau serly banyak salah sama papa’’.kata mama,kakek menganggukkan kepalanya,meraih bahu mama dan memeluk mama...
*******
‘’kak...selamat jalan ya,doa kami selalu menyertai kakak,makasih ya kak,karena slama ini kakak yang udah membuat aku kuat menjalani ini semua,kita semua sayang sama kakak’’,kataku menaburkan bunga rampai di atas gundukan tanah merah itu,
‘’sayang kita pulang ya....’’.ajak mama merangkulku menuju mobil....
Sore ini beda dari sore yang lain aku tak lagi harus menangis karena mama,tapi aku akan selalu tersenyum karena mama,makasih ya ma,kek,aku sayang kalian....burung-burung berterbangan di awan sana bagai ikut merasakan kebahagian yang tengah kurasakan,pelangi yang cantik itu seperti tengah tersenyum padaku,sinar senja yang menembus kaca jendela mobilku menemani perjalananku menuju rumah,ku sandarkan kepalaku di antara paha mama,dan mama mengelus rambutku dengan lembut.....
SELESAI . . .
Cinta Yang Pergi
Cinta Yang Pergi
Halo... Terkadang seorang sahabat atau pacar jika sedang didekat kita dia adalah seorang yang biasa, tapi ketika orang itu pergi dan jauh dengan kita maka kita akan merasakan bagaimana rasa cinta dan rindu terhadapnya. Pembaca loper-koran, admin mau bagi-bagi cerpen cinta romantis yang ditulis dan dikisahkan dari teman kita Yana Rivanika.
Hai teman, nama aku Yana Rivanika... Gue sekolah di SMAN 1 bandung... Gue kelas XI IPA sekarang... Gue punya pacar nama.a Rafael Landry Tanubrata... Mulai tgl 27 Mei 2010.. Gue punya rahasia.. Gue punya penyakit Leukimia dan ngga ada yg tau klo gue sakit Cuma yang tau bisma sahabat gue... Udah sampai disitu dulu ya perkenalannya...
*Senin, 5 Juni 2011..
“Adouh hari senin..” Gue ngeluh pada Bisma...
“Loh emang npha Van...??” kata Bismaaa....
“Gue malas bgt hari nii... Pelajaran jua buat bete..” keluh ku...
“Loh bkn.a kam rajin ya hari senin ...??”
“Ah klo mingu nii malasssss....!!!!” Keluhku makin paaaaannnnjjjaaaannnggg....
“Iyaaaa deeehhh...”
“Van... Vaniii...” teriak cowok yang sedang lariii ....
“Iya sayang ... knpaaaa???...”
“Ntar dulu masih cape...”
“Sabar.... Tarik nafas.. buang...” kata ku sambil mengelus pundak cowo yang gue cinta itu...
“Udah... Sayang ku ini... Knpa kda nunggu aku... Jadi bete kan...” cerutus Rafael..
“Iya deh.. Klo gtu aku deh yg traktir hari ini..”
“Bener??” rafael memastikan...
“Iya...”
“Adouh aku deh yang dikacang’n... klo gtu aku ke kelas dlu ya Van , Raf..”
“Iya maaf yaaa...” Kata kami berduaaaa....
Setelah Bisma pergi kami jadi berdua deh ...
“Sayang...” rayu rafael
“Yaaaaa” kata aku..
“Nanti kita ke suatu tempat yaaa..?”kata rafael sambil mengelus rambut ku...
“Oke.... Tapi jam brapa yang..??” tanya ku ke rafael
“Jam 7 ya sayang,...”kata rafael..
Teng...teng..teng.. Bel pelajaran berbunyi... Aku dan rafael kembali ke kelas.. setelah beberapa pelajaran.. bel pulang pun berbunyi... aku langsung pergi ke parkiran..
Ka’ogan selalu jemput aku tepat waktu..
“Van.. Vani...” Ka’ Ogan panggil aku sambil melambaikan tangan.a..
Aku langsung mendatangi ka’Ogan..
“Sory ya kak tadi lama soal.a tadi aku dipanggil guruku...” bohongku pada ka’ogaan..
“Iyaaa.. cepat masuk.. Kakak mau latihan nii sama anggota sm*sh yang lain...” Kata ka’ogan..
“Siap bosss...”
**************************
@perjalanan..
“Kaaaa... Kalo misal.a aku pergi kakak sedih gaaa...??” kata ku yang langsung nyeplos....
“Ngomong apa sih kamu deee... pastilah kakak sedih.. jangan ngomong gitu lagi yaaa... Kaka gg mau kamu sakit atau apapun.. Cuma kamu yang kaka punyaaa...”
“Iya kak maaf yaaa... Kak boleh gg aku ikut liat kakak latihan.. Kan ada rafael juga kan...?”
“Iya boleh.. Udah kaka siapkan baju ganti km..” Sambil menunjukan baju yang baru kak ogan beli..
“Makasih kak..”
@Tempat latihan..
“Aduh lama banget sih lo gan... Gue lama nunggu tau...!” cerutus Rangga dan reza...
“Sory gue baru jemput Vani...” sambil minta maaf..
“Jangan marahi kk ku gtu donk.. kalian enak gg punya adik...”kataku dengan jutek..
“Iya deh..”
“Loh mana rafael??..” kata aku sambil liat sekeliling..
“Dia masih di WC..”
“Eh ada sayang..” kata rafael keluar dari wc..
“Iyaaa.. aku nunggu kk latihan..kamu latihan yang semangat yaaa..” kata ku sambil nyemangati rafael..
“Okheee...”
Setelah satu jam, Mereka telah selesai latihan...
“Deeee...” ka ogan membanguni..
Tapi Vani gg bangun* jugaaaa... Hingga rafael datang..
“Sayang.. bangun ...”
Tapi tetap vani gg bangun... datang Dicky... dia memeriksa denyut nadinyaaa...
“Eh nii cepat bawa ke rumah sakit.. Denyut nadi.a mulai melemah...” kata dicky memperingati morgan
@perjalanan ke rumah sakit..
“Sayang jangan tinggalkan aku donk... Kamu janji nanti malam kita pergi ketempat yang ku bilang..” nagis rafael..
Semua anggota sm*sh ikut pergi ke rumah sakit dengan mobil ka’ogan..
“Gan, Raf... Gue mau bilank sesuatu..” Kata bismaaa..
“Ngomong apa bis?..”
“Tapi maaf’n gue ya.. gue gg bilank ke kalian... Sebenarnya Vina pernah bilank ke aku kalo dia sakit LEUKIMIA...” kata bisma sambil menundukkan kpala..
“Haaaahhh...”kaget smua di dalam mobil..
“Koq bisa sih bis... Lo gg kasih tau gue...” kata Ogan...
“Kata Vani dia gg ada yang boleh tau ttg penyakitnyaaaa....
“pantas tadi Vani ada rada aneh... Dia bilank ke gue klo dya pergi gue nagis gg...”
“Ah kalian semua jahat ama gue... Knapa gg ada yang mau jujur...” Kata rafael yang sambil nangis...
“Sabar raf... Pasti gg ada yang terjadi aneh* dg vani...” kata Rangga menenangkan...
@Rumah sakit..
Vani dibawa rafael ke ruang dokter...
“Dok tolong sembuhkan vani sayangku ini dok.. Jangan sampai dia pergi..” histeris rafael..
“Sabar nak biar gadis ini kami tangani dulu..”
“Gmna raf dokter dah periksa vani..??” kata ka’ogan
“Belum dia lagi diperiksaaa...”
Rafael mondar-mandir di depan kamar Vani...
“Raf, lo duduk deh...” kata dicky..
“Iyaaa kita berdoa ajha biar gg ada yang terjadi ke Vani..”
Dokter keluar dan mendatangi kami...
“Gimana dok dengan adik kami...??” kata Ilham
“Maafkan kami deee.. Kami sudah melakukan yang terbaik...
Rafael masuk dan membuka selimut yang hampir menutupi wajah cantik.a yang sudah pucat...
“Sayang bangun... jangan bercanda donk..”
“Mavb dek.. Nak vani dah tiada..”
@Pemakaman Vani
Pemakaman telah usai dan semua orang yang nganterin vani telah pulang tinggal Rafael dan Anggota SM*SH yang lain.. gue masih menangis di depan batu nisan yang bernamakan Yana Rivanika..
“Raf ada sesuatu yang ditinggalkan Vani... Kami tinggal dulu yaaa...”kata morgan sambil mengajak kawan* yang lain agar meninggalkan rafael sendiri..
ISI SURAT:
“Rafaelku sayang .. maaf’n aku yaaa... mungkin setelah engkau buka surat ini aku tlah tiada .... Tapi yakinlah selama ku hidup dan menjalani kisah cinta dengan mu itu paling buat ku lebih berharga di dunia ini...Satu tahun jalani cinta dengan ku lebih indah.. Maaf’n aku jga jika ku tak memberi tau ttg penyakit yang aku deritaaa.... Aku tdk mau kalo kamu iba dan perhatian ke aku dengan berlebihan itu yang buatku risih... Rafael meski ku telah tiada ku akan tetap mencintaimu lebih dari apapun.. Klo kamu mau cari pengganti ku silahkan karna ku telah mengecewakan mu... I LOVE YOU Rafael untuk selalu dan selamanya...”
Rafael nangis dan bilank kata terakhirnya..
“Van.. Lo tidak mengecewakan ku... Ku akan tetap menyayangimu selalu..” sambil mencium batu nisan Vani untuk terakhir kalinya.
********TAMAT********
Langganan:
Postingan (Atom)